Minggu, 01 Juli 2012

Mendadak Mellow

Kepadamu, sayangku:

Aku pernah berkata padamu, bahwa terkadang aku merasa mual melihat jejeran nilai A yang memenuhi riwayatku sebagai mahasiswa. Semua itu tak berarti apa-apa ketika aku tak bisa membuatmu mendapatkan kembali semangatmu. Kau tahu, aku merasa gagal. Walaupun kau pernah bilang kau tak pernah membandingkan diriku dengan kuliahku. Kau bilang kau melihatku hanya sebagai "aku". Namun, dalam cuaca dingin yang rentan menebarkan virus mellow ini, aku merasakan kembali perasaan yang pernah kurasakan dulu: Bahwa aku merasa gagal.

Aku merasa gagal ketika aku tak bisa membuatmu tersenyum dan memandang dunia dengan lebih positif. Sebagai seorang mahasiswa psikologi, aku merasa gagal.

Aku merasa bersalah karena ketidakmampuanku dan ketidakpekaanku sehingga kau terjatuh.
Bahkan sesekali ada ragu untuk menggapai citaku: Pantaskah seseorang seperti aku menjadi psikolog?
Aku merasa tidak berdaya ketika aku tak bisa menjawab pertanyaanmu, kapan semua ini berakhir, kapan kau bisa keluar dari terowongan dan melihat cahaya. Aku tidak tahu, sayang. Aku hanya memiliki keyakinan bahwa keadaan akan menjadi lebih baik. Tuhan pasti akan memberi jalan.

Jadi, tidakkah kau lihat, bahwa kita sebenarnya sama-sama sedang membangun rasa percaya diri? Perasaanmu bahwa masa depan akan semendung mega di kala hujan dapat aku rasakan, kadang-kadang. Masa depanku pun akan terlihat gelap bagi diriku sendiri, jika aku tidak bisa membantumu menghapus semua kepesimisanmu.

Maafkan aku jika kadang berhenti menyemangatimu. Maafkan aku kala itu, ketika aku marah karena lelah menggandengmu. Maafkan aku, karena terkadang aku begitu lemah dan tak sabaran.

Aku hanya bisa memberimu doa dan menyediakan, selalu, waktu untukmu. Untuk kita. Aku berharap di setiap pertemuan kita, hatimu terisi kebahagiaan dan keyakinan bahwa hidup tidaklah semuram itu. Sekali lagi, jangan pernah menyerah. Kata-kata ini pun kutujukan kepada diriku sendiri.
Kita sama-sama berjalan, bukan? Walau kau melihat waktu berlalu begitu cepat di sekelilingku; percayalah sebenarnya aku berjalan di sampingmu.

Aku tak akan kemana-mana jika kau menghendakiku menunggu.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar