Ah, entri pertama di tahun 2013.
Apa yang akan saya isi untuk mengawali tahun yang baru saja berjalan beberapa hari ini? Ya? Apa? Hmm. Oke. Resolusi. Dan apa salah satu resolusi saya? Lulus. Bagaimana caranya lulus? Ya selesaikan skripsimu bocaaah!!!!
Skripsi. Satu kata yang netral. Namun menjadi tidak netral alias bermasalah ketika ada kesenjangan antara idealita dan realita. Awalnya saya menargetkan Januari sudah selesai. Apa mau dikata, banyak halangan, eh maaf, TANTANGAN, di sana-sini. Sebenarnya hati saya pun sudah berbisik "Udah terima aja...molor." It's ok. Sebenarnya saya juga tidak terlalu kecewa. Walaupun idealita dan realita tak sejalan, idealita saya tentang skripsi yang harusnya sudah selesai ini tidak terlalu kaku. Ekspektasi saya toh masih dalam batas wajar. Jadi begitu tahu bahwa saya mungkin akan wisuda Mei, it's alright.
Yang jelas, kapanpun saya mengingat skripsi saya, saya juga mencoba mengingat passion saya yang membuat saya mengambil tema skrpsi yang cukup rumit ini. Lulus cepat dan skripsi yang hebat bukanlah dua hal yang berlawanan; mereka bisa sejalan tanpa ada yang dikorbankan. Akan tetapi, dalam kasus saya, waktu tampaknya harus dikorbankan untuk mendapatkan skripsi yang hebat, yang pada akhirnya, membuat waktu yang saya investasikan di skripsi masterpiece ini terasa berharga. Worth it.
Saya memejamkan mata sesaat dan membayangkan hasil akhir karya saya sebagai mahasiswa S1. Saya tidak ingin itu hanya karya biasa. Saya ingin yang luar biasa. Rasanya sayang jika hasil belajar dan inevstasi orang tua saya di ranah pendidikan saya sejauh ini hanya berakhir dengan jilidan skripsi biasa-biasa saja. Walaupun mungkin orang tua saya tidak begitu peduli kualitas skripsi (tentu saja yang penting lulus), saya juga punya value pribadi, di mana saya ingin menjadikan karya ini menjadi sebuah karya yang bisa dikenang. A masterpiece. Jadi, saya ingin membuat bangga tidak hanya diri saya sendiri, tidak hanya orang tua saya sendiri, melainkan keduanya.
Ini adalah sebuah entri tentang s(u)atu resolusi. Anggaplah ini sebagai sebuah kertas bertuliskan mimpi, yang saya tempel di ruangan pribadi saya. Dan semoga suatu saat, saya bisa membuat sekuel dari entri ini: betapa masterpiece saya telah selesai dan menjadi sebuah karya yang tak terlupakan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar