Saat bersamamu, aku tidak merasakan jantungku berdegup
kencang; tidak pula lidahku tiba-tiba kelu dalam berkata. Wajahku tak memerah,
darahku pun tak berdesir. Tapi aku merasakan kedamaian dalam diamnya kita
memandangi rintik hujan, saat kita bahkan tak berkata-kata, hanya saling
tersenyum dan menatap saja. Kita bukan lagi cinta yang panas memabukkan seperti
sebotol wiski; melainkan cinta yang hangat seperti secangkir teh yang menemani
setiap pagi, manis seperti coklat hangat di musim dingin. Kita bukan lagi
pasangan muda yang menggebu; kita telah menua dalam teduh.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar