Tidak ada gunanya kamu memendam amarahmu.
Kamu tahu, semua sudah berakhir. Jangan simpan apapun, apalagi yang jelek-jelek, dalam hatimu.
Tidakkah kamu sadar bahwa semua ini hanya membuatmu semakin menderita?
Dengan tidak memaafkannya, tak ada lagi yang bisa kamu dapatkan kecuali wajah yang semakin terlihat tua dan hati yang semakin penuh dendam.
Kebencian yang kamu pelihara selama hampir 3 bulan ini tidak akan membuatnya kembali, tidak pula membuatnya peduli. Tidak pula membuat waktu terhenti atau berjalan mundur. Dia akan tetap bersenang-senang, melanjutkan hidupnya, mencari cinta yang lain, sementara kamu tetap sengsara karena menunggu saat-saat ia menderita untuk membuatmu bahagia. Kapan itu? Kapan? Kamu tidak mungkin mempertaruhkan seluruh hidupmu yang berharga hanya demi melihatnya menderita di depan matamu. Kamu lah yang akan menderita jika seperti itu. Waktumu akan banyak terbuang sia-sia.
Maafkan dia.
Maafkan.
Seperti tulisan yang kamu buat bulan yang lalu, ajarilah dirimu sendiri untuk memaafkannya. Jangan pernah ingat-ingat lagi kesalahannya. Begitu kamu merasakan panas dan sesak di dada tiap kali melihatnya, tutup matamu. Tarik napas. Ingatlah kebaikannya. Kamu akan merasa lebih baik. Dengan memaafkannya, kamu akan mendapatkan kedamaian dan kebahagiaan. Kebahagiaanmu akan menarik seseorang yang dijanjikan, entah siapa gerangan, yang sama bahagianya denganmu, untuk menjadi pengganti yang lebih baik.
Maafkan dia.
Maafkan.
Demi kebaikan dirimu sendiri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar