Terngiang kata teman-teman saya:
"Aku takut kamu kenapa-napa, Nad. Aku takut kamu jadi kena dampak negatif."
"Kamu juga berhak bahagia."
"Jangan merasa kasihan."
"Kamu masih suka atau masih sayang?"
Dan saya bimbang.
Sudah beberapa hari ini, menangis dan menangis tiap malam sehabis kerja ataupun asistensi.
Membuat basah bantal dan seprai dengan air mata dan ingus yang tak kalah derasnya.
Memperparah pemanasan global dengan menghabiskan tisu berlembar-lembar.
Memperlambat pengerjaan skripsi karena saya tidak kuat untuk membuka laptop dan menatap hamparan jurnal-jurnal asing yang semuanya berbicara tentang masalah kesehatan mental dan beban caregiver.
Ah, saya perlu menarik napas dalam-dalam:
Jangan-jangan saya sudah tenggelam.
Kata-kata itu muncul lagi:
"Kamu hidup juga untuk kebahagiaanmu sendiri kan? Bukan hanya orang lain kan?"
Dan terakhir:
"Hatimu itu memilih, bukan dipilih."
Dan sekarang saya tidak tahu saya berada dalam posisi memilih atau dipilih.
Semua begitu kacau.
Dan saya bimbang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar